Bangku panjang dan trotoar dingin di pal lima, sebuah tempat yang menyajikan cerita tak biasa dari seorang tua bangka yang akan kutuang dalam narasi berdasar
Kategori: Warta Sastra
Rumah Runtuh
Pagi yang dingin berselimut sinar mentari yang indah, mendekap gadis bersyal merah, Noe Devina. Ia menggigil kecil, di tengah perutnya yang terasa sakit. Menyeduh teh
Dari Acuh Menjadi Patriot
Tahun 2024, di tengah gemerlap teknologi dan hiruk pikuk informasi, Adi menjalani hidupnya tanpa terlalu memikirkan hal-hal seperti nasionalisme atau patriotisme. Bagi generasi yang lahir
Menghadap Cahaya
Di tengah hiruk pikuk kota yang ramai, terdapat seorang lelaki bernama Arga. Dia adalah seorang penulis, namun tak seperti yang diharapkan oleh banyak orang, Arga
Tuan di Seberang Jalan
Tuan di seberang jalan, tuan yang kutemui tanpa kesengajaan, tuan yang entah harus ku tunggu kau datang atau ki sendiri dulu melanjutkan perjalanan
Pemilik Kertas Usang
Tuhan, apa kau akan menerima kertas seperti ini? Nayara Aditama itu aku, hidupku kadang di jalan yang benar tapi tak jarang juga aku berpaling. Aku
Yang Tertunda
Hari ini seperti biasa aku terbangun di tempat antah berantah. Sebenarnya aku di mana, segalanya masih terasa asing. Hiruk-pikuk kota yang tidak terlalu cocok bagiku,
Bu, Aku Mau Pulang!
Jemima, gadis berusia 20 tahun yang tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas terkenal di Jogja ini sedang berlari tergopoh-gopoh menuju ruang kelasnya. Sekarang jam
Berkah
Tak terasa, waktu mempertemukanku kembali dengan bulan penuh keberkahan bagi seluruh umat muslim di dunia. Bulan Ramadhan. Waktu yang tepat meminta banyak ampunan. Membersihkan diri
Mala
“Mala, kau adalah orang paling jahat di muka bumi. Kau mengambil separuh umurku tapi secara bersamaan kau juga mengambil seluruh hatiku. Sepuluh tahun yang menyedihkan