ULM Dihantui Berbagai Polemik, Jalan Rusak Dekat SBC Jadi Sorotan Mahasiswa!

ULM Dihantui Berbagai Polemik, Jalan Rusak Dekat SBC Jadi Sorotan Mahasiswa!

Sharing is Caring
       
  

Banjarmasin, Warta JITU — Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menjadi sorotan mahasiswa akibat berbagai persoalan yang belum juga mendapat solusi nyata. Salah satu isu yang kini ramai diperbincangkan adalah kerusakan jalan di sekitar jembatan menuju Student Business Center (SBC), yang menjadi akses vital penghubung antara kawasan FKIP 1, FKIP 2, dan FISIP.

Kondisi jalan yang berlubang, retak, dan bergelombang tersebut sejatinya bukan persoalan baru. Namun, hingga saat ini, belum terlihat upaya serius dari pihak kampus maupun otoritas terkait untuk melakukan perbaikan.

Genangan air saat hujan pun semakin memperburuk situasi. Lubang-lubang jalan yang tersembunyi oleh air sering kali membuat pengendara motor hampir terjatuh, terlebih ketika lalu lintas sedang padat atau mahasiswa sedang terburu-buru menuju kelas.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jahwa, mengungkapkan keresahannya, terhadap kondisi jalan tersebut.

“Saya sangat resah, terutama bagi mahasiswa yang setiap hari melintasi jalan itu. Kadang ada orang berdiri di sekitar situ sehingga pandangan ke arah lubang tertutup. Tiba-tiba saja ada yang jatuh, apalagi kalau sedang terburu-buru ke kelas, sangat berbahaya,” ujarnya.

Ia juga menyoroti potensi kerusakan yang dapat semakin parah apabila terus dibiarkan, terlebih di musim hujan.

“Kalau bisa, jalanannya segera diperbaiki. Soalnya kemungkinan akan membesar lagi kalau terus dibiarkan. Apalagi sekarang sering hujan dan banjir, airnya bisa mengikis dan memperlebar lubang yang ada,” tambahnya.

Senada dengan itu, mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer (Pilkom), Amanda, turut menyampaikan pendapatnya.

“Menurut saya, kondisi jalan di sekitar FKIP, terutama yang dekat SBC, memang cukup memprihatinkan. Setiap kali hujan, jalanan itu tergenang dan banyak lubang yang tidak terlihat, jadi rawan sekali membuat orang terpeleset atau jatuh di sekitar sana,” tuturnya.

Amanda juga menambahkan, kondisi tersebut cukup mengganggu aktivitas mahasiswa.

“Sebagai mahasiswa yang melewati jalur itu hampir setiap hari, saya merasa terganggu. Kadang harus berangkat dengan celana tergulung atau bahkan tanpa alas kaki agar tidak basah. Harapan saya, semoga pihak kampus atau yang berwenang bisa segera memperbaiki jalan tersebut agar lebih aman dan nyaman dilalui,” pungkasnya.

Kerusakan jalan di sekitar SBC bukan hanya persoalan infrastruktur semata, melainkan juga soal kepedulian terhadap keselamatan mahasiswa. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan muncul korban berikutnya. Sampai kapan mahasiswa harus terus berjibaku dengan jalanan rusak setiap hari?

Penulis: Dewi

Penyunting: Nova Lisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *