Judul buku: Stupid Cupid
Pengarang: Mikesehyuna
Penyunting: Ahmad Yusuf
Penata letak: Layout.joe
Desainer sampul: Tita Talia
Penerbit: CV Jet Media
Tahun terbit: 2024 (cetakan pertama)
ISBN: 978-623-10-1122-0
Tebal buku: iv-126 halaman
Harga buku: Rp79.000,00
Apa yang terjadi jika kecerobohanmu membuat orang yang kamu sukai menjauh?
Novel Stupid Cupid mengisahkan perjalanan cinta seorang laki-laki yang dikenal sebagai Stupid yang lupa dengan cinta pertamanya dan terpesona dengan seorang perempuan yang dijuluki sebagai Cupid. Selain terkenal dengan kecantikannya Cupid juga terkenal dengan sifat dinginnya menolak laki-laki. Perjalanan ini tidaklah mudah dan membutuhkan kesabaran dan upaya yang tiada henti. Di tengah segala tantangan dan rintangan yang dihadapi, Stupid terus berjuang untuk membuktikan perasaannya yang tulus dan membuktikan bahwa kasih sayang yang dia rasakan layak diterima oleh Cupid. Perlahan namun pasti, seiring berjalannya waktu, ketulusan dan usaha yang diperlihatkan oleh Stupid mulai mengetuk hati Cupid. Boneka beruang hadir sebagai simbol penting dalam hubungan mereka.
Mari kita lihat perjalanan Nathan dalam mendapatkan cintanya. Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Nathan selalu bangun lebih awal. Bukan untuk berolahraga atau belajar, melainkan untuk menunggu momen singkat saat Aurora melewati jalan depan rumahnya menuju sekolah. Selama tiga hari berturut-turut, Nathan dengan penuh harap menanti momen itu, meski Aurora tampaknya tidak menyadari kehadirannya. Nathan menyadari bahwa usahanya harus lebih dari sekadar menunggu. Dengan hati berdebar, dia memutuskan untuk memberi Aurora sebuah hadiah kecil yaitu sebatang cokelat dan sepucuk surat berisi ungkapan hatinya. Namun, saat Aurora menerima hadiah tersebut, yang diambilnya hanya surat itu. Meski begitu, Nathan tidak patah semangat. Dia kembali mencoba menarik perhatian Aurora dengan menyanyikan lagu favorit gadis itu di pertunjukkan bakat. Upayanya untuk menarik perhatian justru mendatangkan kesalahpahaman dan membuatnya dijauhi. Selama satu semester, Nathan tak henti-hentinya menunjukkan ketulusan cintanya, bahkan dengan memberikan perhatian setiap hari. Ternyata semua perjuangan Nathan dianggap Aurora sebagai rasa kasihan.
Pada akhirnya, terungkaplah rahasia yang mengejutkan Aurora, boneka beruang kesayangan Nathan, ternyata miliknya. Setiap harinya Nathan terus menunjukkan rasa sukanya kepada Aurora. Dia merangkai 99 bunga mawar, yang masing-masing memiliki makna khusus, dan menyusunnya dengan hati-hati. Hingga akhirnya Aurora mulai menerima Nathan. Saat hubungan Nathan dan Aurora mulai terjalin, angin perubahan datang dari arah yang tak disangka-sangka. Masa lalu yang selama ini disembunyikan oleh Nathan akhirnya kembali menghantui.
Di tengah kebahagiaan yang perlahan tumbuh di antara mereka, muncullah sosok dari masa lalu Nathan, seorang gadis bernama Lily yang pernah menjadi bagian cerita dalam hidupnya. Kehadirannya membawa kerumitan dalam hubungan Nathan dan Aurora. Bagi Aurora, Lily bukan hanya seorang kenalan, tetapi juga sosok yang tak pernah dia ketahui sebelumnya.
Mampukah Nathan dan Aurora mempertahankan hubungannya?
Novel ini terdiri dari prolog, 21 bab, dan epilog. Novel ini bergenre romance bercampur komedi di dalamnya. Gaya penulisan yang santai membuat pembaca tidak cepat bosan dan ingin terus membacanya. Seperti peribahasa ‘tak ada gading yang tak retak’. Ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki dari segi kesalahan tata bahasa.
Novel ini menunjukkan kisah cinta yang tulus dan perjuangan yang tidak henti dari seorang laki-laki untuk mendapatkan cintanya. Selain itu, memperlihatkan seorang perempuan yang mempertahankan hubungannya. Dalam novel ini digambarkan persahabatan yang kuat dan saling menolong.
Dari sisi alur, novel ini mampu menghadirkan ketegangan emosional yang bertahap. Pembaca diajak untuk merasakan setiap perjuangan yang dilakukan Nathan dan Aurora, mulai dari kebingungan, kecemasan, hingga rasa manis ketika cinta mereka perlahan mulai terjalin. Meski alur cinta mereka terlihat manis di awal, konflik yang muncul kemudian memberikan warna yang lebih dalam, menunjukkan bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang datang tanpa pengorbanan.
Novel ini tidak hanya menceritakan kisah cinta Nathan dan Aurora tetapi juga persahabatan Nathan dan Leo yang begitu tulus. Secara keseluruhan, novel ini adalah sebuah karya yang menggugah perasaan. Penulis berhasil menyajikan kisah cinta yang penuh makna dengan karakter-karakter yang relatable dan kuat. Pesan moral yang disampaikan sangat relevan dengan kehidupan nyata. Cinta sejati membutuhkan ketulusan, kesabaran, dan kesiapan untuk menghadapi berbagai ujian.
Semangat juang dan bersungguh-sungguh dalam berusaha untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan, serta jangan patah semangat bila hal itu belum tercapai juga. Hal-hal demikian dapat dijadikan panutan positif bagi para pembaca.
Penulis: Febrita
Penyunting: Mike
