Overthinking: Monster Paling Manipulatif dan Berisik

Sharing is Caring
       
  

“Semakin lama kamu membiarkan suara ribut di kepalamu, semakin menjadi-jadilah suara ribut itu.”

Overthinking is My Hobby, and I Hate It – Alvi Syahrin

Judul: Overthinking is My Hobby, and I Hate It

Penulis: Alvi Syahrin

Penerbit: Alvi Ardhi Publishing 

ISBN: 978-623-97002-3-2

Tebal: 268 hlm

Tahun: Cetakan pertama, Juni 2023

Harga: Rp. 99.000

Buku “Overthinking is My Hobby, and I Hate It” adalah buku self improvement ketiga yang ditulis oleh Alvi Syahrin dalam seri self-healing. Setelah berhasil menulis tiga buku lainnya di seri Jika Kita dan dua buku di seri self-healing, ia kembali menerbitkan buku. Alvi seringkali memposting tulisannya pada laman Instagram dengan username @alvisyhrn.

Sebagai seseorang yang gemar membaca tulisan-tulisan di laman Instagramnya sejak 2019 lalu. Saya tertarik untuk membaca buku yang baru saja diterbitkan pada pertengahan tahun ini. Bahkan sesaat setelah dirinya mengumumkan akan menerbitkan buku baru, dengan antusiasme yang tinggi, saya langsung menambahkannya ke dalam daftar belanjaan.

Overthinking is My Hobby, and I Hate It, berarti Overthinking adalah Hobiku, dan Aku Membencinya. Dari judulnya saja terasa bahwa buku ini diperuntukkan kepada orang-orang yang sering overthinking akan berbagai hal. Para anak muda tentu sudah tak asing lagi dengan kata overthinking ini. Overthinking adalah suatu keadaan dimana dirimu berpikir sesuatu secara berulang kali dan terus menerus hingga membawa pengaruh yang buruk. Entah tentang masa depan yang belum diketahui pasti atau tentang masa lampau yang sudah lama terjadi.

Buku ini dimulai dengan kalimat “Hai, aku adalah suara berisik di kepalamu. Malam ini, kita hentikan peperangannya, ya?.” Kemudian, pada halaman-halaman berikutnya buku ini mengajak kita untuk memerangi segala pikiran berlebihan yang terus muncul di kepala kita. Terdapat 7 bab dengan 45 sub-bab didalamnya yang perlahan akan merubah perspektif kita dalam menghadapi overthinking. Isi buku ini membahas overthinking tentang masa depan, pertemanan, percintaan, hingga nilai diri dan kebahagiaan.

Pada sub-bab 6 kita akan diajak berlatih mengapresiasi diri sendiri. Biasanya pikiran yang berlebihan bisa datang dari berbagai hal, termasuk trauma masa kecil. Hal ini dapat mendarah daging dalam bisikan-bisikan yang menjatuhkan rasa percaya diri dan dihantui rasa takut. Maka dari itu, untuk melawan overthinking perlu adanya apresiasi untuk diri sendiri terlebih dahulu tanpa mengharapkannya dari orang lain. Katakan pada overthinking yang menyerangmu bahwa “Nilai diriku nggak terletak pada hasil. Berhasil atau gagal, nilai diriku lebih besar dari itu, lebih berharga dari itu.”

Sub-bab lainnya juga sangat menarik untuk dibaca, seperti “Gimana kalau aku nggak berbakat, berpotensi, berguna di dunia ini?” dan “Gimana kalau aku nggak menemukan nilai diriku?.” Dilengkapi dengan ilustrasi yang cukup menyegarkan mata di setiap awal sub-bab dan tulisan yang tidak terlalu banyak didalamnya membuat buku ini dapat dibaca dalam sekali duduk saja. Meski begitu, gaya penulisan dalam buku ini terkesan seperti berbicara dengan teman sehingga tidak berpaku pada kaidah penulisan yang benar. 
Penulis: Anita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *