The Art of Doing Nothing Ala Patrick Star

Sharing is Caring
       
  

Patrick Star adalah salah satu karakter favorit yang ada di serial Spongebob Squarepants. Dia dikenal sebagai karakter yang kurang pintar dan pemalas walaupun kadang dia terlihat lebih jenius dari orang-orang disekitarnya. Dia tidak punya pekerjaan dan pernah mengatakan kalau dia adalah seorang expert di bidang art of doing nothing (seni tidak melakukan apa-apa). 

Digambarkan dengan sosok bintang laut gendut berwarna merah muda, Patrick hidup di bawah batu bersebelahan dengan rumah milik Squidward. Seluruh perabot yang ada dalam rumahnya terbuat dari pasir yang dibuat sesuai kebutuhan dan sederhana. Perannya adalah sebagai sahabat Spongebob Squarepants sekaligus orang idiot yang ada di Bikini Bottom. Dia terus menjadi bodoh seiring berjalannya series.

Kesalahan demi kesalahan, terkadang Patrick bisa jadi lebih jenius dari semua orang. Dia kadang tau hal detail yang hanya diketahui seorang expert pada bidangnya. Dia kadang juga terlihat bijaksana dalam kata-katanya. Namun, setelah itu dia selalu kembali dengan dirinya yang bodoh setelah menunjukkan kebijaksanaannya. Walaupun terlihat bodoh, dia terkadang memiliki ide yang naif dan jenius. Dia hanya menghabiskan waktunya bersama Spongebob. Di dalam rumah Patrick selalu terlihat sedang tidur, menonton TV, dan melakukan keahliannya yaitu tidak melakukan apa-apa.

Dalam MBTI, tipologi karakter terbagi-bagi sesuai dengan preferensi psikologi seseorang dalam memahami dunia dan mengambil sebuah keputusan. Karakter MBTI Patrick Star adalah INTP. Orang-orang yang terkenal dengan karakter ini adalah orang yang jenius seperti Albert Einstein, Bill Gates, Shikamaru Nara, bahkan Senku Ishigami. Argumen tipe kepribadian Patrick dibuat oleh seorang bernama Demo Mac dalam PDB Community. 

Dia menjelaskan bahwa Patrick Star memiliki kepribadian tipe Introvert Think (TI). Dia hidup dalam serangkaian logika aneh yang digunakan untuk membuat keputusan. Meskipun kecerdasannya rendah, Patrick dikenal sangat rasional. Dia selalu memberikan pendapat yang objektif terhadap Spongebob. Logikanya sering dianggap salah tapi semuanya selalu masuk akal menurut Patrick.

Second function yang dimiliki Patrick adalah Extrovert Institution (NE). Persepsi eksternal Patrick lepas dari semua kenyataan. Dia tidak sadar akan lingkungan disekitarnya dan sangat cangcung. Dia hidup di dunia ide, bukan tindakan. Selalu menarik konsep aneh dan ide-ide gila. Dia cerewet terhadap sesuatu yang menarik minatnya. Dia jua terlihat selalu ragu dengan segala hal karena terlalu banyak kemungkinan mana solusi yang harus diambilnya. Dia pelupa karena terlalu banyak ide-ide yang ada dipikirannya.

Third function yang dimiliki Patrick adalah Introvert Sensing (SI). Dia memiliki rutinitas yaitu melakukan hal yang sama sepanjang waktu. Dia mencintai dan menghargai hal ini. Bersantai dan tidak melakukan apa-apa adalah pekerjaannya dan dia tidak berniat mengubahnya.

Function terakhir yang dimiliki Patrick adalah Extrovert Feeling (FE). Meskipun introvert dan memiliki lingkungan pertemanan yang kecil, mereka sangat berarti baginya. Patrick cepat emosi, sering sedih bahkan tak luput dari sifat pendendam. Sulit mengendalikan emosi ketika sedang stress. Jadi, Patrick memiliki personality INTP  sama seperti jenius-jenius lainnya.

Apakah Patrick Seorang yang Jenius?

Patrick adalah bintang laut. Dia tidak punya otak. Stephen Hillenburg yang membuat serial ini, membuat karakter Patrick seolah-olah terlihat bodoh. Tetapi, ada apa dengan kejeniusannya yang datang secara tiba-tiba. 

Ada satu episode di mana Patrick secara metafora memiliki otak. Spongebob tidak sengaja mengganti kepalanya sehingga membuat otaknya berjalan. Dalam scene itu otak Patrick terlihat memiliki jaring laba-laba yang berarti otak Patrick pernah berjalan sebagaimana mestinya dan berhenti dalam waktu yang lama. Saat itu kita melihat Patrick yang sangat jenius. Mungkin, itu adalah Patrick yang sesungguhnya. 

Di dalam beberapa episode, kita sering melihat perubahan dari Patrick yang jenius tiba-tiba menjadi sosok yang bodoh. Kita tidak tahu apakah hal itu sengaja dilakukan oleh Patrick. Mungkin saja ini berkaitan dengan filosofinya The Art of Doing Nothing. Ini terlihat dalam sebuah episode, Patrick mendapatkan penghargaan dari tidak melakukan apa-apa.

Hal tidak kita sadari adalah tidak melakukan apa-apa dalam filsafat dan menurut banyak orang merupakan salah satu jalan untuk menjalani kehidupan. Dalam Taoisme, tidak melakukan apa-apa membuat kita lebih sadar terhadap situasi yang ada di alam sekitar kita serta bentuk meditasi yang bagus untuk kesehatan mental. Meditasi tidak melakukan apa-apa adalah praktek untuk melepaskan sense of effort yang kita miliki hingga membuat kita lebih tenang. 

Meditasi ini dilakukan dengan fokus untuk tidak melakukan apa-apa. Ketika kita memikirkan sesuatu, lepaskanlah. Tidak melakukan apa-apa sangat bagus bagi pikiran dan mental untuk mengurangi stress, membuat pikiran kita rileks dan istirahat. Dengan tidak melakukan apa-apa memberikan waktu istirahat pada otak dari stimulasi konstan yang diterima otak. Hal itu juga dapat meningkatkan kreatifitas dalam mengatasi problem solving.

Tapi, Kenapa Patrick Memilih untuk Tidak Melakukan Apa-apa?

Dari semua hal yang sudah dibahas, dapat disimpulkan bahwa Patrick memiliki momen-momen di mana dia tampak jenius dan bijaksana meskipun dia  terlihat bodoh. Apakah Patrick hanya bintang laut bodoh yang berperan untuk menghibur kita? Ataukah, dia memilih menjadi bodoh? Dalam scene yang ada pada serial Spongebob, Patrick tidak suka menjadi jenius. Dia lebih senang bermain dengan teman-temannya. Dia berkata, “Pengetahuan tidak bisa menggantikan persahabatan”. Menurutnya, menjadi bodoh adalah pilihannya. 

Ada teori bahwa Patrick adalah sosok jenius yang memilih menjadi bodoh agar bisa bersenang-senang dengan temannya. Patrick mengerti bahwa kepintaran bukanlah segalanya dan tidak akan pernah menggantikan kebahagiaan. Dia memutuskan menjadi diri yang disukai tanpa melihat standar sosial yang dibuat masyarakat. Dia menunjukkan, kebahagiaan yang utama dari pada semua. Dalam konteks ini, Patrick mengajarkan kepada kita untuk menjadi diri sendiri.

Penulis: Zaini

Editor: Lia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *