MTQMN XVIII ULM Berjalan Lancar, Peserta Minta Fasilitas Ditingkatkan

MTQMN XVIII ULM Berjalan Lancar, Peserta Minta Fasilitas Ditingkatkan

Sharing is Caring
       
  

Banjarmasin, Warta JITU – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII tahun 2025.

Pembukaan MTQMN XVIII digelar pada Senin (6/10) di Auditorium Hall ULM Banjarbaru, dan akan ditutup melalui Closing Ceremony pada Kamis (9/10). Tahun ini, peserta berkompetisi dalam 15 cabang musabaqah, antara lain Tilawatil Quran, Tartil Quran, Hifzhil Quran (10, 20, 30 Juz), Qiraat Sab’ah, Khathil Quran (kaligrafi) Dekorasi dan Kontemporer, Fahmil Quran, Syarhil Quran, Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an, Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an (Bahasa Arab dan Inggris), Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an, hingga Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW.Menjelang lomba, ULM melantik 90 dewan hakim resmi yang bertugas menilai seluruh cabang perlombaan. Pelantikan ini menjadi langkah penting untuk menjaga kredibilitas dan transparansi penilaian.

MTQMN XVIII diikuti 194 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia dengan total 1.506 kafilah. Mereka memperebutkan 138 piala.

Salah satu cabang lomba, Tartil Quran, bahkan telah menyelesaikan babak penyisihan.

“Alhamdulillah, kami sudah menyelesaikan babak penyisihan cabang Tartil Quran dalam rangka MTQMN XVIII tahun 2025,” ujar Koordinator Cabang Tilawatil Quran, Muhammad Alfianor.

Sementara itu, panitia bidang hiburan, Nazla ‘Un Nisa, menyampaikan bahwa persiapan dilakukan sebulan sebelum acara.

“Dari tanggal 6 Oktober pembukaan, lalu 7–8 Oktober rangkaian lomba di tiap ruangan. Pagi pelaksanaan lomba, siang wisata religi, sore hiburan, dan malam tabligh akbar,” jelasnya.

Nazla mengakui tantangan terbesar adalah menarik minat peserta dan penonton untuk meramaikan acara. Namun, ia menegaskan, “Segala tantangan sudah bisa teratasi.”

Di sisi lain, peserta cabang Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW, Fastabiq Rahmatullah dari Institut Teknologi Sumatera, mengaku senang mengikuti MTQMN di Kalimantan Selatan.

Ia menilai kampus ULM memiliki keunggulan dari segi luas wilayah, serta mencatat perbedaan dengan adanya seleksi pra-nasional.

“Tidak semua bisa mengikuti MTQMN di ULM ini,” katanya.

Meski begitu, ia menyarankan panitia untuk memperbanyak fasilitas dan memperjelas akses informasi bagi peserta.

“Beberapa informasi panitia masih belum diketahui peserta,” pungkasnya.

Penulis: Rika, Muthia, Nova Elisa, Valen

Penyunting: Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *