Bersama Sandi Firly dan Randu Alamsyah, Yayasan MHM Gandeng Masyarakat dalam Pembuatan Buku Antalogi Cerpen

Sharing is Caring
       
  

Banjarmasin (24/11) Kelas Menulis Kafe Inspirasi melaksanakan acara peluncuran buku kumpulan antalogi cerpen “Sebuah Kisah Rahasia” bertempat di SMPN 4 Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Kumpulan cerpen yang dihasilkan ialah hasil karya dari kelas menulis yang berlangsung selama 3 bulan mulai bulan Agustus-Oktober, dengan 9 orang yang ikut kelas menulis yakni Agooes Walu berprofesi sebagai Guru SD, Akbar Rizky Sholeh mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Hafidzah S mahasiswi Pendidikan Seni Tari STIKIP PGRI Banjarmasin, Jamaliah mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin, Narwanto alumni Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya, Ratna Galuh Mandastari, Rimiyana alumni PBSID Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan Ruhama Farasya mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat.

Hasil dari kelas menulis itu dibukukan menjadi sebuah antalogi bersama. “Selama 3 bulan pelatihan itu mereka di didik atau dimentori dalam pelatihan menulis dengan saya dan Randu Alamsyah. Peluncuran buku ini bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa-siswa tentang literasi melalui kepenulisan cerpen (cerita pendek).” Ujar Sandi Firly, sastrawan Kalsel sekaligus pimpinan redaksi surat kabar BPost. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kawan-kawan menulis juga mengundang temannya untuk menghadiri acara ini dan kemungkinan nanti ada diskusi lanjutan yang kemungkinan diadakan di kampus dan kemungkinan besar nanti akan ada kelas menulis berikutnya.

“Kelas menulis ini adalah program dari yayasan MHM (Mardani Haji Maming) official yang merekrut kami menjadi mentor untuk mencari bakat-bakat penulisan yang baru di Kalsel. Dilatih selama 3 bulan dengan dasar-dasar menulis cerpen, fiksi, novel dan penulisan kreatif lainnya. Dimana buku karyanya di terbitkan oleh yayasan. Sebenarnya awal rencana kami ingin meluncurkan buku di ULM hanya saja untuk peluncuran pertama dilaksanakan di SMPN 4 Sungai Tabuk saja. Harapannya semoga kedepannya lebih banyak lagi bakat-bakat baru yang mampu berkontribusi di yayasan.” Ucap Randu Alamsyah, sastrawan Kalsel yang juga merupakan mentor kelas menulis. Ia menambahkan, kendala yang dihadapi tidak begitu berarti, hanya persiapan peluncuran buku ini terkesan singkat dengan waktu tidak lebih dari 1 minggu.

Kelas menulis ini terbuka untuk umum. Pertemuan kelas menulis diadakan setiap hari jumat pukul 15.00 – selesai. Kelas menulis ini mempunyai beberapa tahapan diantaranya tahapan penyeleksian karya, dan terpilihlah 12 orang penulis. Hanya saja seiring berjalannya waktu selama 3 bulan penulis yang tetap bertahan lolos hanyalah 9 orang.

“Kendala saya sendiri mengikuti kelas menulisnya saat membagi waktu antara kelas menulis dengan perkuliahan. Sebab setiap hari jumat pukul 15.00 harus ke kafe inspirasi untuk belajar. Selain perkuliahan kita harus berkomitmen dalam mengikuti kelas menulis sebab jika 2 kali tidak mengikuti kelas maka nama kita akan dicoret. Di kelas menulis kita akan diajari dasar-dasar menulis selama 2 bulan dan 1 bulan selanjutnya kita difokuskan untuk kepenulisan. Nantinya cerpen yang kita buat akan dikomentari atau dikurator oleh para mentor. Mengikuti kelas menulis ini, awalnya saya direkomendasikan oleh Bapak Sainul Hermawan, dosen Pendidikan Bahasa Indonesia untuk mengikutinya sebab kelas menulis ini gratis, dan difasilitasi secara lengkap yang dibiayai oleh yayasan MHM.” Ujar Akbar Rizky Sholeh salah satu penulis kumpulan cerpen.

Penulis: Ainun Jariah

Editor: Anisa Yulia Nabilah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *