Bukan Cuma Banjir, Jalan Rusak di ULM Juga Bikin Mahasiswa Waspada Tiap Musim Hujan

Bukan Cuma Banjir, Jalan Rusak di ULM Juga Bikin Mahasiswa Waspada Tiap Musim Hujan

Sharing is Caring
       
  

Banjarmasin, Warta JITU – Setiap akhir tahun kawasan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) akrab dengan genangan air. Namun, bukan hanya air yang menjadi keluhan mahasiswa. Jalan berlubang di sekitar kampus, terutama di depan Student Business Center (SBC), menjadi masalah yang membahayakan pengguna jalan saat hujan deras.

Muhammad Imam Hulaimi, Mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2024, mengaku sudah berkali-kali menabrak lubang saat melintasi kawasan SBC yang tergenang. Meski begitu, ia sudah mulai terbiasa karena hampir setiap hari melewati jalan tersebut.

“Sering ketabrak lubak pas banjir, karena gak kelihatan,” katanya.

“Cuman karena tiap hari lewat, jadi sekarang sudah hafal lubaknya di mana aja.”

Imam menggambarkan kondisi lubang di depan SBC sangat parah dan sulit dihindari, terutama saat tertutup air hujan.

Lubak depan SBC menjebak banarrr. Itu mah lain lubak, kawah,” ujarnya sambil tertawa.

Lubang-lubang besar di area kampus tertutup air saat hujan deras, membuat mahasiswa sulit membedakan antara jalan aman dan yang berlubang. Tak sedikit pengendara motor hampir terjatuh akibat kondisi tersebut.

Kesulitan juga dialami mahasiswa yang berjalan kaki. Abigail Lasmaria Sihombing, mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ekonomi angkatan 2025, bercerita bahwa pernah terjatuh karena tidak mengetahui adanya selokan di bawah air.

“Awalnya saya termasuk orang baru di Kalimantan Selatan, jadi tidak tahu kalau setiap hujan akan terjadi banjir di ULM,” ujarnya.

Ia menambahkan, insiden itu terjadi karena tidak ada tanda atau peringatan di sekitar area kampus.

“Saat saya terjatuh, saya benar-benar tidak tahu kalau di sana ada selokan. Kaki saya masuk ke dalamnya dan sampai sekarang masih terasa nyeri. Tidak ada peringatan apa pun, untung saja saya tidak masuk ke lubang yang lebih dalam,” jelasnya.

Selain itu, Abigail mengatakan pejalan kaki juga sering terkena cipratan air dari kendaraan yang melintas di tengah genangan.

“Iya, pernah keciprat air pas orang lewat. Memang banyak yang tidak berhati-hati,” ujarnya.

Sebagai mahasiswa baru, Abigail berharap pihak kampus dan pemerintah daerah dapat segera memperbaiki kondisi jalan di kawasan ULM.

Ia menilai jalan rusak yang tertutup air bukan hanya menghambat aktivitas perkuliahan, tetapi juga berisiko terhadap keselamatan mahasiswa.

“Harapannya ke depan bisa ada peningkatan, terutama buat orang-orang yang berjalan kaki. Soalnya kalau dibiarkan, bisa sangat membahayakan,” tukasnya.

Hingga kini, belum terlihat adanya perbaikan jalan di sekitar SBC dan area kampus lainnya. Mahasiswa berharap tahun depan ULM tidak lagi menjadi langganan banjir dan jalan rusak yang menjadi “jebakan tahunan” setiap musim hujan.

Penulis: Dewi

Penyunting: Kiki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *