Banjarmasin, Warta JITU — Sejak munculnya wabah virus Covid-19 dua tahun terakhir, kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang setiap tahunnya dilaksanakan secara luring bertransformasi menjadi PKKMB daring, demi mematuhi peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Beragam rangkaian acara harus diadaptasi dengan menggunakan media daring seperti Zoom Meeting.

Akan tetapi, beberapa waktu lalu terjadi penurunan angka positif Covid-19, sehingga pemerintah mulai melonggarkan peraturan protokol kesehatan di ruang terbuka. Dengan dilonggarkannya peraturan protokol kesehatan di ruang terbuka dan melihat kondisi yang makin membaik, PKKMB 2022 di lingkungan ULM rencananya akan dilaksanakan secara luring.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Muhammad Fauzi mengungkapkan bahwa rencana PKKMB luring ini sebelumnya telah dirapatkan bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ULM. Hasil rapat tersebut mendapatkan kesepakatan bahwa PKKMB 2022 di lingkungan ULM akan dilaksanakan seratus persen secara luring. Hal ini mempertimbangkan penurunan angka positif Covid-19 dan melonggarnya aturan pemerintah terkait aktivitas di ruang terbuka.
“Akan dilaksanakan secara luring seratus persen. Beberapa waktu lalu itu sudah ada rapat dengan BEM ULM, tapi kita belum ada mengundang dari DPM dan sudah disepakati bahwa akan luring,” ujar Fauzi saat dikonfirmasi oleh LPM Warta JITU, Rabu (13/7).
Fauzi juga mengungkapkan PKKMB tahun ini akan diadakan hanya di satu tempat, yaitu di Auditorium ULM Banjarbaru. Pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan selama empat hari, yaitu dua hari di tingkat universitas dan dua hari di tingkat fakultas. Persiapan teknis terkait dengan pelaksanaan PKKMB luring ini masih akan dirapatkan kembali dalam rapat lanjutan pada 25 atau 26 Juli mendatang dengan mengundang Senat ULM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) ULM.
“Sudah kita putuskan waktunya tanggal 17 Agustus, mulai ya. Jadi, ada upacara hari proklamasi terlebih dahulu, kemudian pembukaan oleh rektor, setelah itu baru pelaksanaan PKKMB-nya, ada pidato dan segala macam. Rencana pelaksanaannya di Banjarbaru, di Auditorium,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa mahasiswa yang kampusnya di Banjarmasin diharapkan nantinya untuk bersiap-siap menginap di rumah atau kos milik saudara atau temannya yang ada di Banjarbaru, mengingat fasilitas bus yang dimiliki ULM tidak cukup memadai untuk mengangkut seluruh mahasiswa yang kampusnya di Banjarmasin selama PKKMB.
“Jadi, nanti yang (prodinya) di Banjarmasin akan ke sana (Banjarbaru). Hal ini akan diumumkan di awal agar mahasiswa bersiap-siap untuk menginap di tempat temannya atau lain-lain,” ucap Fauzi.
Di samping itu, menilik keputusan PKKMB tahun ini yang akan dilaksanakan secara luring seratus persen, perkuliahan semester ganjil kemungkinan besar juga akan dilaksanakan secara luring. Hal ini mempertimbangkan kondisi pandemi yang berangsur membaik.
“Kalau melihat kondisi sekarang ini, rencananya perkuliahan akan diadakan secara offline,” pungkasnya.
Penulis: Sultan, Tata, Wahidah, Jia
Editor: Risma
Apakah hari pkkbm nya cuma 2 hari universitas dan 2 hari fakultas apa tidak ada prodi?
Apakah pkkbm cuma di universitas ULM yg di Banjarbaru ,tidak ada di Banjarmasin ?
Dikampus ke2 knpa nggak di kampus unlam di Banjarmasin soalnya kejauhan bnget buat saya yng tinggal di bjm tiap hari harus ke bjb dengan berkendara sepeda motor. Untuk tempatnya tolong dipertimbangkan kembali terimakasih 🙏😇
Saya izin menyampaikan pendapat saya sebagai calon mahasiswa baru ULM, mengapa PKKMB tidak dilaksanakan di Banjarmasin saja? Karena saat ini banyak yang mengeluhkan jika kegiatan tersebut dilaksanakan di Banjarbaru, ditambah sulitnya untuk anak rantau yang kegiatan kuliah di Bjm harus ke Bjb dan mencari tempat lagi di sana, serta tidak semua camaba memiliki keluarga yang rumahnya bisa dipakai untuk menginap selama 4 hari, ditambah tidak semua camaba diizinkan untuk menginap di luar kota jika tidak memiliki kenalan di Bjb, mohon keringanannya kepada pihak kampus, karena tidak sedikit yang mengeluhkan hal ini, terima kasih
Sebelum nya apa tidak bisa pkkmb hanya diadakan di Banjarmasin saja? Jika di Banjarbaru maka menurut saya pribadi akan lebih banyak pengeluaran bagi mahasiswa dan mahasiswi baru terutama yang tidak memiliki kerabat atau kenalan sendiri di Banjarbaru sehingga harus menginap di penginapan. Belum lagi biaya akomodasi dan konsumsi selama pkkmb. Mohon dipertimbangkan lagi pak/bu🙏