
Banjarmasin, Warta JITU — Hadir di lingkungan kampus sebagai tempat yang nyaman bagi mahasiswa untuk berdiskusi, mengerjakan tugas, ataupun hanya menongkrong saja. Meski belum dibuka secara resmi, Kashikoi Cafe yang berlokasi di bekas gedung Program Studi Pendidikan Khusus FKIP ULM Banjarmasin ini sudah dibuka dari dua minggu belakangan, dengan waktu operasional mulai pukul 8.00-18.00 WITA pada saat soft opening. Sementara itu, rencana grand opening akan diadakan pada tanggal 7-9 Juni dengan menyediakan 100 porsi untuk para undangan secara gratis.
Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbuysang selaku manager Kashikoi Cafe mengungkapkan bahwa kafe ini digagas karena ada pembicaraan dengan Wakil Dekan 2 Imam Yuwono untuk memberikan inovasi sebagai wadah bagi mahasiswa dalam berwirausaha. Selain itu, agar bisa menjadikan FKIP sebagai pusat untuk fakultas lain. Pengelolaan keuangan untuk saat ini dikelola sendiri oleh pihak kafe, tetapi nanti akan tetap diserahkan ke FKIP beserta laporan pembukuan keuangan.
“Untuk yang mengusulkan pembangunan kafe karena adanya pembicaraan antara Bapak WD 2 dengan saya tentang usaha yang sesuai tren masa sekarang, sehingga saya kepikiran untuk membangun sebuah kafe. Mengapa memilih kafe, agar memudahkan mahasiswa yang belum sempat sarapan ketika kuliah pagi bisa sarapan di kampus, sehingga menjadikan mahasiswa lebih fokus dalam belajar. Juga dengan harapan FKIP menjadi pusat untuk fakultas lain,” ungkap Monry ketika diwawancarai secara langsung pada Rabu (25/5) lalu.

Icha sebagai karyawan Kashikoi Cafe menuturkan bahwa kafe tersebut menyediakan minuman kopi, ragam minuman teh, dan sebagainya. Untuk makanan, ada ayam bakar, mi kuyup, dan rice bowl dengan harga mulai dari Rp4.000 sampai dengan Rp15.000. Kashikoi Cafe mulai ramai pengunjung sekitar pukul 11.00 sampai menjelang sore. Untuk weekend dan hari libur nasional, Kashikoi Cafe tutup, tetapi tetap menerima jasa boga (catering).
Alasan pemilihan nama “Kashikoi Cafe” dengan tema Jepang adalah agar bisa mencerminkan negara Jepang yang maju dan disiplin. Makna dari kata kashikoi berarti pintar, cerdas, dan bijaksana, ini mencerminkan FKIP sendiri dalam hal menyikapi sesuatu dan bijaksana dalam bekerja.
“Bagus, penempatan kafe yang objektif sesuai dengan lingkungan FKIP sendiri dapat memotivasi agar mahasiswa semangat belajar sambil nongkrong. Namun sedikit saran saya, akan lebih baiknya ditambahkan fasilitas saluran udara maupun penambahan ventilasi karena ketika berada di dalam lumayan panas, bukan penghambat tapi hanya sebagai saran demi kenyamanan bersama,” tutur Syifa, salah satu pengunjung Kashikoi Cafe, Rabu (25/5).
“Untuk harga sangat menyesuaikan kantong mahasiswa. Harapan semoga ke depannya ada peningkatan fasilitas dan pelayanannya dan diberikan sekat ruangan khusus untuk belajar, berguna bagi mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas sekaligus nongkrong di kafe ini, agar tidak terlalu terdengar suara bising pengunjung lain,” ujar Syaifullah, turut menyampaikan pendapatnya terkait Kashikoi Cafe.
Editor: Ums